KENDARI – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari bersinergi mendorong perluasan transaksi secara nontunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kepada seluruh lapisan masyarakat.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, Kamis (1/9/2022), mengatakan pihaknya siap mendukung percepatan penggunaan transaksi nontunai di daerahnya karena memiliki sisi positif.
“Digitalisasi tak bisa dihindari, apalagi yang ingin usahanya lebih maju, QRIS dapat mempermudah transaksi,” katanya di sela ngopi bareng bersama BI Sultra.
Menurutnya, penggunaan QRIS harus terus disosialisasikan kepada masyarakat sehingga dapat mewujudkan Kendari sebagai kota digital.
Wali Kota menilai, penerapan ekosistem keuangan digital merupakan salah satu langkah antisipasi penyalahgunaan anggaran, khususnya di birokrasi, karena ada keterbukaan atau transparansi penggunaan anggaran.
“Kalau kita mau antisipasi korupsi, ya… transaksi digital ini salah satunya karena transparan penggunaan anggarannya sudah dengan pengawasannya,” ujar Wali Kota.
Sementara itu, Kepala BI Sultra Doni Septadijaya mengatakan, pihaknya akan memberikan pendampingan dan terus melakukan sosialisasi penggunaan QRIS kepada lintas sektor mulai pelaku usaha, sekolah dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Kendari.
Menurutnya, sistem pembayaran non tunai memberikan manfaat yang sangat besar di antaranya penjual tidak lagi harus menyiapkan uang kembali, transaksi lebih mudah, aman, cepat bahkan dapat menekan peredaran uang tak layak edar hingga uang palsu.
“Dengan menggunakan QRIS semuanya lebih mudah dan aman. Tidak perlu lagi menyiapkan uang kembali dan lainnya,” kata Doni. (RS)