SUKABUMI – Kepolisian Resor Sukabumi menduga penyebab kematian penjual bakso keliling di Palabuhanratu, Samino (62), akibat tabrak lari. Sebelumnya, jasad penjual bakso itu ditemukan dalam selokan sedalam tiga meter di Desa Jayanti, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (30/8).
“Dari hasil gelar perkara yang melibatkan personel Satreskrim dan Satlantas Polres Sukabumi yang kami laksanakan pada Rabu ini, penyebab kematian penjual bakso keliling tersebut mengarah kepada kasus tabrak lari,” kata Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Dharmawansyah di Sukabumi, Rabu (31/8). Dia mengatakan bahwa dugaan tabrak lari ini juga diperkuat dengan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), yang mana di lokasi terdapat bekas kecelakaan, sehingga temuan ini menjadi pembahasan utama pihaknya pada gelar perkara.
Selain itu, kata dia, dilihat dari hasil visum et repertum, terdapat sejumlah luka akibat benturan dengan benda tumpul pada tubuh korban. Namun, lanjut dia, luka-luka kemungkinan bukan akibat kekerasan atau aksi penganiayaan. Lebih lanjut Dedy menegaskan pihaknya serius dalam penyelidikan kasus ini. Menurut dia, jika dugaan itu benar bahwa Samino merupakan korban tabrak lari, pihaknya tentu akan melakukan pengejaran kepada pelakunya.
“Kami berharap dalam waktu dekat bisa memecahkan kasus tewasnya penjual bakso keliling ini dan dipastikan jajaran Polres Sukabumi serius dalam penanganannya,” tambahnya. Kanit PPA Satreskrim Polres Sukabumi Bayu Sunarti mengatakan jasad Samino sudah diantarkan langsung oleh pihaknya ke kampung halamannya di Kampung Beduglor, RT 01/09, Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pihaknya mengantarkan langsung jasad korban karena atas kepedulian dari Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Dharmawansyah yang memerintahkan personelnya untuk mengantar jenazah penjual bakso keliling tersebut. “Jenazah Samino diterima langsung oleh pihak keluarga dan Kades Sanggang,” katanya.
Selain mengantar jenazah, pihaknya juga menyerahkan santunan atau bantuan dari Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Dharmawansyah yang diterima langsung oleh istri korban. Bantuan itu untuk meringankan penderitaan keluarganya. (JPNN/RS)
