JAKARTA – Mantan Komisioner Ombudsman Alvin Lie angkat bicara soal isu wacana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang santer dibicarakan akhir-akhir ini.
Di salah satu aktivitasnya di Twitter, ia terlihat mengomentari salah satu utas yang diunggah akun Twitter resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) @Kemenkeu_RI.
“Terakhir, apakah subsidi BBM ini tepat sasaran? Faktanya, subsidi BBM lebih banyak dinikmati oleh masyarakat yang mampu,” tulis akun Twitter @Kemenkeu_RI, disusul penjelasan infografis soal data konsumsi BBM subsidi yang dianggap tidak tepat sasaran, Sabtu (27/8/2022).
Menanggapi hal itu, Alvin Lie bilang, narasi soal BBM subsidi yang tidak tepat sasaran ini sudah ada sejak masa Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden, dan Jusuf Kalla sebagai wakilnya.
“Sejak jaman @Pak_JK jadi WaPres Pak @SBYudhoyono, hal ini sudah sering diungkap. Tapi tidak ada keberanian Pemerintah untuk mengubah kebijakan dan pola subsidi BBM,” kata Alvin, Minggu, (28/8/2022) melalui akun Twitternya @alvinlie21.
Kata Alvin, makin besarnya volume konsumsi BBM bersubsidi tidak lepas dari kebijakan pemerintah mendukung Low Cost Green Car (LCGC).
“Seefisien apapun mobil, tetap saja konsumsi BBM. Plus pembebasan PPN & PPnBM penjualan mobil selama tahun 2021,” tutur Alvin.
Anggaran tersebut kaya Alvin, akan lebih bermanfaat jika digunakan membangun sistem transportasi publik yang andal, nyaman dan murah.
“Agar masyarakat terdorong beralih dari transportasi pribadi ke transportasi publik,” tandasnya.
(FAJAR/RS).