PASARWAJO, rakyatsultra.com – Serapan anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton terbilang masih rendah.
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Buton mencatat hingga saat ini serapan anggaran untuk tahun anggaran 2022 masih sekira 26 persen.
“Untuk realisasi anggaran belanja rata-rata sebesar 26 persen. Dari 26 persen terbagi untuk belanja operasi sebesar 34 persen, belanja modal masih kurang lebih 12 persen,” kata Kepala BPKAD Sunardin Dani.
Dijelaskannya, realisasi belanja modal masih terbilang rendah lantaran kegiatan fisik yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) baru dilakukan penginputan di Omspan (aplikasi berbasis web).
“Itu salah satu yang mempengaruhi, kenapa serapan kita masih rendah, karena alokasi kita yang lebih banyak dari sumber DAK,” ujarnya.
Demikian pula serapan anggaran untuk kegiatan fisik dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Lingkup Pemkab Buton masih sekira 10 persen.
“Penyebabnya alokasi DAK kemarin baru rata-rata mereka melakukan tender. Sudah selesai tender setelah itu tanda tangan kontrak dan dimasukkan di aplikasi Omspan,” pungkasnya.
“Memang terlambat namun tidak terlalu besar pengaruhnya karena biasanya di bulan-bulan Juli dan Agustus baru mulai untuk pelaksanaan kegiatan fisik,” tambahnya.
Menurutnya, serapan anggaran tersebut tidak mempengaruhi pelaksanaan kegiatan fisik dalam rangka persiapan Poprov. Pasalnya, untuk Poprov tahun ini sudah dialokasikan anggaran sejak 2021 lalu.
“Kalau kegiatan fisik di Tahun 2022 ini dari 2021 sudah dialokasikan. Hanya ada beberapa kegiatan tinggal untuk pembenahan saja,” ujarnya. (RS)