KENDARI – Tim Hibah Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Halu Oleo (UHO) melaksanakan kegiatan Program Hibah Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan tema “PKM Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Tanaman Hidroponik dan Pemanfaatan Marketplace Facebook Sebagai Media Promosi serta Pemasaran Tanaman Hidroponik”, pada Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian dan lokasi mitra yakni UMKM “P4S Nuri Holti” yang berlokasi di Jalan Sorumba RT 007 RW 003 Kelurahan Bonggoea, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari, Rabu-Kamis (29-30/6).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh pelaku usaha, masyarakat setempat, siswa magang, serta bersama Tim PKM yakni Ketua Tim Dr. Dhian Herdhiansyah, M.P (Fakultas Pertanian-Universitas Halu Oleo Kendari), Anggota Tim Dr. La Ode Midi, S.P., M.P (Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan-Universitas Halu Oleo Kendari), dan Asriani, S.P., M.Sc (Fakultas Pertanian-Universitas Muhammadiyah Kendari) serta melibatkan 4 (empat) mahasiswa sebagai anggota Tim Hibah PKM Universitas Halu Oleo dalam mendukung Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Ketua tim pelaksana PKM Dr. Dhian Herdhiansyah, M.P, menjelaskan, hidroponik saat ini digemari karena tidak memerlukan tanah dan lahan yang luas sebagai media tanam. Pengembangan tanaman sistem hidroponik merupakan program ketahanan pangan yang perlu mendapat dukungan melalui pengembangan UMKM untuk menopang pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Universiatas Halu Oleo, lanjut dia, berusaha mengambil bagian melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) untuk mendukung perkembangan usaha mikro di Sulawesi Tenggara.
“UMKM mengalami perkembangan yang sangat lambat di tengah persaingan dengan usaha lain. Terlebih pada masa pandemi Covid-19, usaha ini juga mengalami dampak keterpurukan. Menanam hidroponik menggunakan metode NFT (Nutrient Film Technique) dibutuhkan aliran air yang tetap terjaga. Tujuannya untuk mengalirkan air nutrisi pada akar tanaman. Dalam praktiknya, PLN digunakan untuk menghidupkan pompa air tersebut namun bila suplai energi dari PLN mati akibat gangguan atau kealpaan maka pasokan nutrisi tanaman juga akan ikut terhenti,” jelasnya.
Permasalahan mitra, kata Dhian, antara lain keterbatasan pengetahuan dan keterampilan UMKM dalam inovasi pembangkit listrik bertenaga cahaya matahari (panel surya) atau PLTS untuk tanaman hidroponik menggunakan cara NFT, keterbatasan sarana peralatan yang dapat menunjang pengembangan usaha mitra, serta keterbatasan dalam manajemen dan pemasaran produk secara modern dan inovatif yang dapat menunjang keberlanjutan usaha.
“Sebagai bentuk pelaksanaan tridharma Tim Hibah Program Kemitraan Masyarakat Universitas Halu Oleo melaksanakan kegiatan ini,” katanya.
Dijelaskan, tahapan PKM yang telah dilaksanakan yakni pertama tahap persiapan – rapat tim PKM, rapat koordinasi dengan mitra, dan persiapan sarana dan peralatan, kedua tahap pelaksanaan meliputi pelatihan dan bimtek pembuatan desain pembangkit listrik bertenaga cahaya matahari (panel surya) untuk tanaman hidroponik menggunakan cara NFT, pelatihan dan bimtek teknik pengemasan, pelatihan dan bimtek pemanfaatan Marketplace Facebook sebagai media promosi serta pemasaran dan pelatihan dan bimtek membuat pembukuan sederhana.
Dr. Dhian Herdhiansyah menyatakan target luaran PKM yakni pertama terciptanya produk inovasi pembangkit listrik bertenaga cahaya matahari (panel surya) untuk tanaman hidroponik menggunakan cara NFT, kedua meningkatnya sarana dan peralatan pendukung dalam proses produksi yang lebih efisien dan ketiga peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen serta pemanfaatan marketplace Facebook sebagai media promosi serta pemasaran.
“Outcome dari PKM, dari segi ekonomi dapat meningkatkan nilai tambah UMKM tanaman hidroponik, dari segi kesehatan terciptanya produk tanaman sehat dari tanam yang dapat menjaga imun tubuh dimasa pandemic Covid-19, dari segi budaya dapat melestarikan sumberdaya lokal dan dari segi sosial dapat membuka lapangan pekerjaan baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Kota Kendari Sulawesi Tenggara,” jelasnya. **