KENDARI, rakyatsultra.com – Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir memberikan penghargaan kepada enam kelurahan berdasarkan Indeks Keluarga Sehat . Penghargaan itu diserahkan dalam Rapat Koordinasi Penguatan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) disalah satu hotel di Kota Kendari, Rabu (20/7).
Enam kelurahan ini yaitu Tobuha, Puuwatu, Lalolara, Abeli Dalam, Mataiwoi, dan Kelurahan Watulondo.
Saat membuka PIS-PK ini Wali Kota Kendari menekankan mengenai pentingnya rapat koordinasi yang program keluarga sehat ini, guna menyamakan persepsi. 12 indikator PIS-PK yang dicanangkan pemerintah ini mmenurunya sangat memudahkan masyarakat utamanya pemerintah kota untuk memahami keluarga sehat itu seperti apa.
“Saya berharap lurah di lingkungannya masing-masing coba lakukan terobosan, lakukan inovasi apa yang kira-kira bisa dilakukan untuk masyarakat kita lebih paham menjadi lebih sadar tentang arti pentingnya kesehatan,” pintanya.
Selanjutnya, dengan rapat koordinasi ini nantinya penyusunan langkah-langkah yang dilakukan untuk masyarakat bisa lebih efektif dan bisa dirasakan manfaatnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari drg. Rahminingrum menjelaskan Program Keluarga Sehat memiliki tiga kategori kelompok yang dibagi dalam tiga Indeks Keluarga Sehat (IKS) memiliki nilai yang lebih besar dari 0.8, Keluarga Pra Sehat dengan nilai IKS 0.5 – 0.8 dan Keluarga Tidak Sehat dengan nilai dibawah 0.5.
IKS terus meningkat setiap tahunnya, IKS diawali pada 2017 dengan melibatkan 17 puskesmas nilai IKS tahun itu berada di 0.2, di 2018 melibatkan 21 Puskesmas dengan nilai 0.22 dan di tahun 2019 nilai IKS berada 0.29 setelah menambah keikutsertaan empat puskesmas.
“Di tahun 2020 seluruh puskesmas dengan 64 kelurahan, nilai IKS Kota Kendari sebesar 0.36 dan di tahun 2021 seluruh Puskesmas dengan 65 kelurahan nilai IKS menjadi 0.42. Sedangkan untuk tahun 2022 ini, berdasarkan aplikasi keluarga sehat jumlah keluarga yang terdata pada 64 kelurahan, per 18 Juli 2022 sebanyak 63.063 KK dengan nilai IKS sebanyak 31.662 keluarga berada di kategori sehat,” paparnya.
Hal ini menunjukkan sekira 50 persen keluarga di Kendari berada pada kategori keluarga sehat. Selanjutnya, untuk keluarga yang berada di kategori pra sehat, kata drg. Rahminingrum ada 48,5 persen dengan jumlah KK 30.581. Sedangkan untuk 821 KK masih berada di kategori tidak sehat atau berada di angka 1,5 persen.
Secara keseluruhan nilai IKS Kota Kendari berada pada Keluarga Pra Sehat dengan nilai 0.5, yang menjadikan Kota Kendari memiliki nilai IKS tertinggi se Provinsi Sulawesi Tenggara.
12 indikator yang memutuskan bahwa keluarga mengikuti program Indonesia sehat yakni keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB), ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap, bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan.
Kemudian, penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar, penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur, penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan, anggota keluarga tidak ada yang merokok. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)eluarga mempunyai akses sarana air bersih dan keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat. (RS)