KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat bahwa persentase penduduk miskin di Sultra pada Maret tahun 2022 menurun menjadi 11,17 %.
Pasalnya, persentase penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 11,17 persen, turun 0,57 persen poin terhadap September 2021 dan turun 0,49 persen poin terhadap Maret 2021.
Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti saat ditemui di aula BPS Sultra, Jum’at (15/7) menjelaskan, persentase penduduk miskin di Sultra terus mengalami penurunan secara perlahan. Dua tahun pasca pandemik Covid-19, persentase dan jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 akhirnya kembali menunjukkan penurunan.
Agnes mengungkapkan, persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Namun, dimensi yang perlu diperhatikan yaitu tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Indeks kedalaman kemiskinan yaitu ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Sedangkan keparahan kemiskinan memberikan gambaran penyebaran pengeluaran penduduk miskin.
“Untuk jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 309,79 ribu orang, turun 13,48 ribu orang terhadap September 2021 dan turun 8,91 ribu orang terhadap Maret 2021,” ungkap Agnes.
Agnes mengatakan, persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2021 sebesar 7,14 persen, turun menjadi 6,95 pada Maret 2022. Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada September 2021 sebesar 14,34 persen turun menjadi 13,57 persen pada Maret 2022.
Lanjut Agnes, jika dibanding September 2021, jumlah penduduk miskin Maret 2022 perkotaan turun sebanyak 1,08 ribu orang (dari 71,02 ribu orang pada September 2021 menjadi 69,94 ribu orang pada Maret 2022).
“Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 12,40 ribu orang (dari 252,25 ribu orang pada September 2021 menjadi 239,85 ribu orang pada Maret 2022),” ucapnya.
Agnes menambahkan, garis kemiskinan pada Maret 2022 tercatat sebesar Rp 404.137,-/kapita/bulan dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp 304.126,- (75,25 persen) dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp 100.011,- (24,75 persen).
“Pada Maret 2022, secara rata-rata rumah tangga miskin di Sultra memiliki 5,66 orang anggota rumah tangga sehingga besarnya garis kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata sebesar Rp2.287.415/rumah tangga miskin/bulan,” tutupnya. (RS)