Penyebab Kematian Amis Akan Terungkap 14 Hari Lagi

  • Bagikan
Proses autopsi Almarhum Amis, yang meninggal setelah menjadi tahanan Polres Muba.

RAHA – Kematian Amis (43), warga Jl Kancil Kelurahan Watonea Kecamatan Katobu pada Rabu (4/5) masih menyisakan misteri. Pasalnya, kematian pria yang diamankan di Polres Muna karena kasus pengancaman ini dinilai janggal oleh pihak keluarga, sebab saat diamankan pada Selasa malam pukul 21.00 Wita, kondisi almarhum baik-baik saja meskipun kondisinya saat itu dalam keadaan mabuk berat.

Spekulasi tentang penyebab kematian Amis pun bermunculan dan menjadi isu liar yang diperbincangkan warga. Untuk mengungkap misteri kematian Amis, pihak keluarga sepakat untuk melakukan proses autopsi terhadap jasad Amis pada Sabtu (7/5) yang telah dimakamkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Warangga.

Proses penggalian makam dilakukan sekitar pukul 13.00 Wita dilanjutkan dengan autopsi yang dipimpin langsung oleh dokter ahli forensik independen dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari bersama Biddokes Polda Sutra dan Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, disaksikan eh pihak keluarga.

Tim forensik yang dipimpin oleh dr ahli forensik UHO, dr Raja Alfatih Widya Iswara, MH (Kes), Sp.FM ini hanya membutuhkan waktu sekitar empat jam lamanya untuk menuntaskan proses autopsi. Namun kepada wartawan dr Raja belum bisa membeberkan hasil autopsi tersebut.

Ia hanya mengungkapkan ada beberapa bagian atau sampel dari jasad almarhum Amis, seperti hati dan lambung yang diambil untuk diteliti dan diperiksa lebih lanjut di Laboratorium Forensik (Labfor) Makassar. Dosen Fakultas Kedokteran UHO ini mengestimasi, butuh waktu dua pekan atau 14 hari lamanya untuk memperoleh hasil resmi dari Labfor Forensik Makassar.

“Hasilnya paling lambat dua minggu, ” kata dr Raja.

Hasil autopsi kata dr Raja selanjutnya akan diserahkan secara tertulis kepada penyidik ke Polres Muna.

Sementara itu, Kapolres Muna, AKBP Mulkaifin melalui Kasat Reskrim, Iptu Astaman Rifaldy Saputra menyatakan proses autopsi telah selesai, tinggal menunggu hasil pemeriksaan dari Labfor Makassar.

Ia juga sempat melakukan komunikasi dengan tim dokter, jawabannya bahwa hal itu adalah rahasia medis yang hasilnya akan diterbitkan secara resmi oleh Labfor.

Ia mengatakan, telah menyaksikan langsung proses autopsi termasuk menyaksikan langsung saat proses pengambilan beberapa sampel dari jasad almarhum Amis. “Sampel apa yg diambil, nanti ditanyakan langsung ke dokter ahli forensik nya, ” kata Astaman.(SRA/HDI)

  • Bagikan

Exit mobile version