Penanaman Mangrove ini dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia. Pada Kegiatan ini panitia mengangkat Tema “Gerakan Seribu Bibit, Sejuta Manfaat untuk Pesisir Sulawesi Tenggara”.
Sekda Konawe Ferdinand Sapan yang mewakili Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa mengatakan, angka stunting di daerah pesisir Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) cukup tinggi.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak. Kondisi ini berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia.
“Angka stunting di sini cukup tinggi. Setelah dilakukan kajian, nilai protein yang dikonsumsi masyarkat pesisir cukup rendah walaupun hasil ikan yang dihasilkan cukup besar,” katanya.
“Karena yang dijual adalah ikan yang nilai proteinnya tinggi, sehingga yang banyak dikonsumsi masyarakat pesisir adalah ikan yang proteinnya rendah,” sambungnya.
Dengan kegiatan ini Pemerintah Kabupaten Konawe mengucapkan terimakasih kepada FHIL UHO atas penanaman Mangrove di daerah pesisir Soropia.
“Kegiatan penanaman mangrove ini diharapkan bisa menjaga ekosistem yang ada di laut kita, dan memberikan yang terbaik bagi kelangsungan kehidupan dan manfaat bagi masyarakat pesisir,” ujarnya.
Untuk, Pemerintah Kabupaten berharap adanya bentuk dukungan dan kerjasama dari semua pihak, utamanya Universitas Haluoleo dari Fakultas Perikanan agar mengedukasi masyarakat pesisir Soropia.
Turut hadir dalam kegiatan penanaman mangrove, diantaranya Sekda Konawe Ferdinand Sapan, Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Herianto Wahab, Camat Tapulaga, Kepala Desa Tapulaga, Perwakilan PT Antam, Kasrem 143 Halu Oleo, Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Nur Arafah, dan Dekan FHIL UHO Prof Aminuddin Mane Kandari. (cr2)