Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari mengikuti dialog interaktif secara virtual bersama Wapres RI Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin dan Menaker. (Ist)
KENDARI – Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari mengikuti dialog interaktif secara virtual bersama Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Prof Dr KH Ma’ruf Amin yang melakukan kunjungan kerja dan peninjauan di BPVP Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) di Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Rabu (23/3).
Wapres menjelaskan, pelatihan vokasi merupakan bentuk implementasi bagi dunia kerja yang berpengaruh pada peningkatan kualitas tenaga kerja.
“Melalui program vokasi yang diselenggarakan Balai Latihan Kerja (BLK) diharapkan akan mencetak tenaga kerja dengan ketrampilan praktis dan siap kerja di berbagai industri,” ungkap Wapres.
Wakil Jokowi ini mengharapkan ke depan BLK Kemnaker akan menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional dan global. Solusi link and match permasalahan ketenagakerjaan agar terus diprioritaskan.
“Dibutuhkan langkah konkrit untuk menjembatani pencari kerja dengan permintaan pasar kerja dalam proses yang terpadu untuk membangun integrasi pelatihan, sertifikasi dan penempatan tenaga kerja secara efektif dan efisien,” cetus Wapres.
Menurutnya, keberadaan BLK perlu terus diperluas, Kementerian Ketenagakerjaan agar mempercepat transformasi BLK dengan membangun BLK UPTP di tiap provinsi seluruh Indonesia.
“Sehingga pembinaan serta pelatihan berjenjang dapat dilakukan pada pada BLK UPTD dan BLK Komunitas binaannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Menaker RI) Dr Hj Ida Fauziyah MSi menambahkan, dalam menghadapi tantangan pembangunan ketenagakerjaan, revolusi industri, bonus demografi dan dampak pandemi, Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia telah menerapkan sembilan lompatan besar sebagai langkah strategis, transformatif, dan inovatif.
Sembilan lompatan besar itu terdiri dari transformasi balai latihan kerja (BLK), link and match ketenagakerjaan, transformasi program perluasan kesempatan kerja, pengembangan talenta muda, perluasan pasar kerja luar negeri, visi baru hubungan industrial, reformasi pengawasan, ekosistem digital SIAP Kerja, serta reformasi birokrasi.
“Sembilan lompatan ini dilakukan karena kompleksitas tantangan ketenagakerjaan tidak dapat diantisipasi jika hanya menyandarkan diri pada pelaksanaan program yang sifatnya business as usual. Diperlukan cara pandang holistic dan radikal untuk memotret keseluruhan akar masalah lalu diurai dan dianalisis hingga kemudian dibenahi secara fundamental,” katanya.
Berdasarkan data Menaker, pada 2022 target pelatihan vokasi yang dikawal langsung Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) secara nasional sebanyak 145.370 orang. Sebanyak 35.370 orang dilatih di 21 UPTP Kementerian Ketenagakerjaan, 55.376 orang dilatih di 251 UPTD BLK Provinsi/Kabupaten/Kota,44.624 orang dilatih di 2.914 BLK Komunitas yang tersebar di 34 provinsi, 4.048 orang dilatih di 127 BLK-LN, dan 5.952 orang dilatih di 186 perusahaan mitra BLK.
Pada kesempatan itu, Kepala BPVP Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Dr. La Ode Haji Polondu, menuturkan, kehadiran Wakil Presiden RI dan Menteri Ketenagakerjaan RI pada dialog interaktif ini adalah wujud perhatian dan keseriusan pemerintah dalam pembangunan ketenagakerjaan khususnya dalam upaya menciptakan tenaga kerja trampil, membuka lapangan kerja dan kewirausahaan serta menekan angka pengangguran.
“Oleh karena itu, kami Keluarga Besar BPVP Kendari sebagai lembaga pelatihan kerja akan menindaklanjuti arahan Bapak Wakil Presiden RI dan Ibu Menteri Ketenagakerjaan RI tersebut dengan semakin memasifikasi pelatihan vokasi di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan memperhatikan dan menyesuaikan akan kebutuhan tenaga kerja bagi dunia usaha dan dunia industri atau pasar kerja di daerah ini,” pungkasnya. (red)