Stok Minyak Goreng di Busel Bakal Habis Pekan Depan

  • Bagikan

La Hardin

BATAUGA- Kelangkaan minyak goreng yang dialami di seluruh penjuru negeri juga dialami oleh masyarakat Kabupaten Buton Selatan. Karena panik, membuat masyarakat melakukan aksi borong untuk disimpan bahkan ditimbun.

Akibatnya, ketersediaan minyak goreng di Busel dipastikan akan habis pekan depan. Hal itu kemudian diperparah dengan distributor asal Kota Baubau yang enggan lagi melakukan suplai ke Buton Selatan.

Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Busel La Hardin menuturkan kelangkaan minyak goreng menjadi masalah di seluruh daerah tak terkecuali Kabupaten Buton Selatan.

Apalagi, katanya kelangkaan minyak goreng sangat berdampak pada naiknya sejumlah kebutuhan lainnya.

“Daerah kita tidak ada distributor yang hanya mengandalkan distributor asal Kota Baubau. Sejak diberlakukannya penghentian distribusi minyak goreng di daerah kita dimungkinkan pekan depan kita tidak ada lagi minyak goreng kemasan yang beredar di Busel,” tuturnya

Kata dia, kebijakan distributor untuk menghentikan pasokan minyak goreng di Busel tentu telah melalui sejumlah pertimbangan. Terlebih, distributor tersebut bukan berusaha dan bermukim di Kabupaten Busel.

“Kita tidak bisa salahkan para distributor karena kelangkaan minyak goreng ini. Karena stok mereka pasti sudah menipis akibat aksi borong yang dilakukan masyarakat,” ujarnya.

Dikatakan, pihaknya selalu intens melakukan sidak dipasar-pasar yang tersebar di Bumi Gajah Mada untuk memastikan ketersediaan minyak goreng. Selain itu pula, sidak juga dilakukan guna mengontrol kesesuaian harga barang agar pihaknya dapat mengambil kebijakan yang sewaktu-waktu diperlukan.

“Harga eceran tertinggi untuk minyak goreng kemasan di Buton Selatan itu telah menyentuh angka Rp 70 ribu perliternya. Padahal sebelumnya harga normal itu hanya berkisar antara Rp 15 ribu hingga Rp 23 ribu perliternya,” tambahnya.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya masih menjalin komunikasi dengan pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) Sultra untuk melakukan pemasokan barang ke Kabupaten Busel. Namun sayang, hingga saat ini pihan perusahaan negara itu belum juga memastikan ketersediaan stok yang dimilikinya untuk disuplai ke Kabupaten Beradat itu.

“Kita sudah komunikasi dengan distributor di Kota Baubau untuk kita dibantu pasokan minyak goreng. Usaha itu sama halnya yang kita lakukan di Bulog namun sayang semua tanpa ada kepastian,” jelasnya

Pihaknya berharap, agar seluruh pihak tidak melakukan aksi borong yang justru akan memicu lonjakan harga barang yang dimungkinkan tidak dapat terkontrol baik. Selain itu pula, masyarakat Kabupaten Busel tidak perlu panik dan risau dan menunggu kebijakan yang akan diambil oleh Pemkab Busel dalam mengantisipasi inflasi didaerah.

“Meski kelangkaan ini sangat berdampak pada masyarakat kita namun saya sarankan untuk jangan panik dan risau. Kami didinas masih menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak agar kita mendapat jatah pasokan minyak goreng untuk kebutuhan masyarakat,” tutupnya (m2/b/aji)

  • Bagikan