Busel Bisa Jadi Pusat Aktivitas Rencana Provinsi Kepton

  • Bagikan

Anggota DPD RI, DR H MZ Amirul Tamim M.Si dan Bupati Buton Selatan, Laode Arusani. Foto : LM. Suharlin/Rakyat Sultra.

BATAUGA- Letak Kabupaten Buton Selatan yang sangat strategis bisa merebut peran Kota Baubau yang dicanangkan sebagai pusat ibu kota Pemerintahan Provinsi Kepulauan Buton (Kepton).

Hal tersebut dipastikan mengingat kondisi Kota Baubau yang tidak dimungkinkan lagi mampu menampung hiruk pikuk aktivitas Pemerintahan Provinsi Kepton dengan segala kebutuhannya.

Anggota DPD RI, DR H MZ Amirul Tamim M.Si menuturkan, pencanangan ibu kota Provinsi Kepulauan Buton telah lama dicanangkan dan disepakati bersama untuk dipusatkan di Kota Baubau. Namun sayang, dengan prespektif ruang yang ditawarkan oleh Kota Baubau sebagai pusat pemerintahan provinsi Kepton sudah tidak dimungkinkan lagi.

“Okelah kita sudah sepakati bersama bahwa Kota Baubau itu sebagai ibu kota Provinsi Kepton. Namun mau tidak mau dinamika kegiatan Provinsi Kepulauan Buton harus keluar dari wilayah administrasi Kota Baubau,” tuturnya

Kata dia, dari sejumlah daerah yang bersebelahan langsung dengan Kota Baubau, Kabupaten Busel dipastikan mampu merebut peluang itu. Apalagi, wilayah Buton Selatan masih memiliki banyak ruang yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan pusat pemerintahan baru.

“Kabupaten Busel memiliki kawasan siap bangun (Kasiba) dan lingkungan siap bangun (Lisiba) yang masih luas. Dan itu sangat efektif dan menguntungkan Buton Selatan sebagai pusat aktivitas Pemerintahan Provinsi Kepton,” tambahnya

Dia menambahkan, dengan lahirnya Kabupaten Buton Selatan menjadi bagian dari wilayah cakupan Provinsi Kepton tentu akan mempermudah Kota Baubau dalam mempersiapkan diri untuk menjadi ibukota Provinsi Kepton. Dan Buton Selatan akan berkolaborasi dengan Kota Baubau untuk membangun bersama daerah persiapan pusat pemerintahan itu.

“Banyak contoh di daerah lain, dimana pusat aktivitas Pemerintahan Provinsinya itu juga berada di dua daerah. Seperti halnya Jawa Timur, Sulawesi Selatan bahkan Kalimantan Selatanpun itu pusat pemerintahannya terbagi tidak terfokus di ibu kota provinsi,” jelasnya

Dijelaskan, lahirnya program pembangunan simpang tujuh sebagai wajah Buton Selatan tentu menjadi ide yang cukup cemerlang oleh Bupati Buton Selatan, Laode Arusani. Di mana, dengan hadirnya simpang tujuh yang tepat diperbatasan dengan Kota Baubau akan memberikan ruang kawasan baru untuk kemudian memicu pembangunan.

“Hadirnya simpang tujuh Buton Selatan tentu akan memberi ruang sebagai wilayah kawasan yang siap bangun. Dan itu akan menjadi titik pusat kegiatan provinsi Kepton nantinya,” tutupnya. (m2/b/aji)

  • Bagikan