The Apprentice: One Championship Edition Ajarkan 5 Hal Dan Menjadi Trending di Netflix

  • Bagikan

The Apprentice: One Championship Edition

Rakyatsultra , — Tiga hari sejak tayang secara global, “The Apprentice: One Championship Edition” menjadi salah satu acara trending di Netflix di berbagai negara. Serial tanpa naskah yang menantang para kandidat untuk mengasah otak dan otot ini berada di jajaran top 10 dari platform dengan pelanggan lebih 210 juta di seluruh dunia tersebut.

Seperti terungkap dalam unggahan media sosial CEO dan Chairman One Championship, Chatri Sityodtong, serial realitas ini sempat berada di peringkat ketujuh sebagai acara yang paling banyak ditonton saat ini di Indonesia. “The Apprentice: One Championship Edition” juga tengah trending di beberapa negara Asia lain seperti India dan Thailand serta beberapa negara Eropa.

Hal ini tentu bukan sesuatu yang mengherankan mengingat betapa maraknya perkembangan bisnis dan startup (perusahaan rintisan) di dunia saat ini. Terlebih, acara ini melibatkan berbagai CEO ternama dari berbagai industri yang mampu memberi gambaran serta tips tentang apa yang dibutuhkan oleh para pemimpin perusahaan.

Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik, dan dihimpun dari 13 episode yang ada, berikut adalah lima hal tentang bisnis dan dunia startup yang bisa diterapkan di dunia nyata.

1. Membaca masalah sebagai peluang
Solusi terbaik untuk berbagai permasalahan dunia kerap datang saat kita bisa membaca masalah yang ada. Ide-ide brilian seperti ojek daring atau video telekonferensi lintas negara mungkin tidak akan muncul jika kemacetan dan pembatasan wilayah tidak terjadi.

2. Menciptakan pesan yang memantik emosi
Setelah menciptakan produk yang relevan, salah satu tantangan terberat setelahnya adalah cara menyampaikan pesan. Produk atau jasa yang kita ciptakan akan menyasar pembeli yang punya rasa dan emosi. Maka sebagus apa pun hasil akhirnya, cara menyampaikan pesan adalah yang utama.

3. Presentasi adalah segalanya
Ketidakcakapan dalam presentasi bisa berujung kegagalan. Contohnya adalah deck presentasi yang tidak rapi, atau gugup saat menyampaikan gagasan.

4. Merekrut orang yang tepat
Memilih rekan kerja yang tepat tentu bukan sesuatu yang baru dan berlaku untuk semua perusahaan di berbagai industri. Namun, hal ini terasa semakin vital dalam lingkup perusahaan rintisan karena harfiah pun, mereka tengah mencari bentuk.
Bisa dibayangkan tantangan berat yang harus dijalani jika bekerja dengan orang yang memiliki visi atau komitmen berbeda. Apalagi, perusahaan rintisan dituntut fleksibel karena akan menjalani berbagai perubahan strategi sebelum memiliki fondasi kuat.

5. Melihat jauh ke depan
Menjadi perusahaan yang relevan di masa depan adalah target dari setiap perusahaan rintisan. Maka, penting untuk mengetahui seberapa berperan mereka bagi kehidupan masyarakat di masa mendatang.

“Beberapa tantangan yang disodorkan kepada para kandidat pun memicu mereka untuk berpikir jauh ke depan. Contohnya saat menciptakan sebuah restoran digital pertama di dunia. Hal ini mungkin bukan sebuah inovasi yang paling mendesak di dunia saat ini, tetapi bisa jadi hal itu akan menjamur di masa depan seiring dengan perubahan perilaku masyarakat,” ujar One Championship dalam siaran pers, Sabtu (5/2/2022).

  • Bagikan