Ketua Lembaga Restika, Laode Sarisi bersama Alat Tenun Bukan Mesin miliknya.
BURANGA – Lembaga Restika di Kabupaten Buton Utara (Butur) yang memperoleh bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) sebesar Rp 50 juta di tahun anggaran 2021, kini menghadirkan alat tenun yang salah satunya Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) Jacquard untuk pertama kalinya di daerah itu.
Jacquard adalah perangkat yang dipasang pada alat tenun untuk menyederhanakan proses pembuatan tekstil dengan pola rumit.
Ketua Lembaga Restika, La Ode Sarisi mengatakan ATBM dapat mempercepat dan mempermudah pembuatan kain tenun yang sebelumnya hanya menggunakan alat tenun tradisional atau alat tenun gedokan.
“ATBM tersebut telah dilengkapi dengan Jacquard yang berfungsi sebagai pembuat motif pada kain tenun,” ungkapnya.
Alat tenun yang didatangkan dari hasil bantuan tersebut jelas La Ode Sarisi ada 3 macam, yakni ATBM Jacquard, ATBM dan Gedokan (Alat tenun tradisional).
Untuk harga dari ketiga alat tenun tersebut aku La Ode Sarisi sebenarnya sudah melebihi dari jumlah bantuan yang diberikan. Sehingga untuk menanggulanginya dia menambahkan uang pribadinya.
“Sifatnya batuan itu kan memberikan rangsangan, nantinya yang dibantu itu menutupinya. Kita pertanggungjawabkan bantuan dari pemerintah, jadi saya menambahkan uang pribadi untuk membeli alat tenun tersebut,” akunya.
Ke depan, La Ode Sarisi mengaku akan bekerja sama dengan para pengusaha yang bergerak di bidang tenun yang ada di Sultra untuk pemasarannya.
“Saat ini pasarannya masih di seputar Butur,” jelasnya.
Dia besyukur berhasil memperoleh bantuan tersebut. Sebab dengan bantuan itu membantu membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
“Alhamdulillah dengan adanya bantuan tersebut secara tidak langsung kita sudah membuka lapangan kerja bagi masyarakat yang membutuhkan, meskipun skalanya masih kecil,” imbuhnya. (r3/b/aji)