Dikti Wilayah IX: Rugi Unsultra Kalau Melepas Prof Andi Bahrun

  • Bagikan

Prof. Dr. Ir. H.Andi Bahrun., M.Sc., Agric saat dilantik menjadi Rektor Unsultra priode 2021-2025. Foto: Dirma/Rakyat Sultra.

KENDARI – Kepemimpinan Prof. Dr. Ir. H.Andi Bahrun., M.Sc., Agric, selama dua priode di Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) mampu membuat gebrakan yang hebat, sehingga ia dipercaya kembali menahkodai kampus  itu untuk ketiga kalinya.

Andi Bahrun kembali memimpin Unsultra masa bakti 2021-2025. Pada Jumat 31 Desember 2021, Prof Andi Bahrun resmi dilantik sebagai Rektor Unsultra oleh Ketua Yayasan Unsultra, Dr. Muhammad Yusuf dan disaksikan Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sultan Batara, Prof. Dr. Jasruddin M.Si, Sekretaris LLDIKTI IX Andi Lukman, Perwakilan Pemprov Sultra, para dekan dan dosen serta perwakilan pimpinan organisasi Mahasiswa di Aula WTC Unsultra.

Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Sultan Batara, Prof. Dr. Jasruddin mengungkapkan, sesuai Permen Nomor XVI tahun 2018, tidak ada pembatasan atas periode Rektor di Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Ketika masyarakat merasa pimpinan itu masih bagus dan mampu mengembangkan perguruan tinggi maka tidak ada salahnya dipercaya lagi untuk melanjutkan tongkat estafet ke pemimpinnya.

Jasruddin menjelaskan, banyak perguruan tinggi di Indonesia yang sampai saat ini belum diganti rektornya. “Jadi, tidak ada masalah 3 Periode maupun 5 periode menjadi rektor di PTS di Indonesia. Rugi PTS kalau ada rektor yang mampu meningkatkan kinerjanya, meningkatkan kepercayaan masyarakat dan meningkatkan daya saing alumni tiba-tiba diganti,” ucapnya.

“Kalau penggantinya rusak atau tidak mampu mengembangkan perguruan tinggi gimana nasib perguruan tinggi, tentu masyarakat yang merugi. Seperti itulah pertimbangan pemerintah sehingga tidak membatasi untuk menjadi pimpinan di PTS,” tambahnya.

Sementara itu, Rektor Unsultra, Prof. Dr.Ir. H Andi Bahrun menyampaikan, setelah dilantik kembali menjadi rektor di periode ketiga, ia berkomitmen untuk menjadikan Unsultra sebagai PTS yang memiliki indeks kinerja lebih baik dari sebelumnya serta manjadi kampus unggul, inklusif, inovatif dan terpenting berintegritas.

“Kita akan dorong ke depan adalah memperkuat kegiatan para dosen melalui jurnal nasional dan internasional yang diawali dengan penelitian yang baik untuk mendapat pengakuan tidak hanya dalam negeri tetapi juga luar negeri,” jelasnya.

Prof Andi Bahrun mengatakan, pihaknya akan mendorong kegiatan pengabdian masyarakat dosen yang berbasis hasil penelitian. Sehingga semua hasil penelitian tudak hanya menjadi dokumen tetapi dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Visi selanjutnya kata Andi Bahrun adalah, memperkuat jejaring kerja sama dalam negeri dan mendorong kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri. Visi tersebut sudah dirintisnya sejak periode sebelumnya melalui perkuliahan bersama dua perguruan tinggi yang ada di Malaysia dan Filipina.

“Tekad kami adalah tidak hanya pertukaran mahasiswa, tetapi juga membentuk kelas internasional. Dan salah satunya lagi adalah kita berupaya untuk mendapatkan akreditasi internasional,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Unsultra, Dr. Muhammad Yusuf, meminta rektor yang baru dilantik untuk segerah menyiapkan kelengkapan organisasi baik di tingkat universitas maupun fakultas dalam lingkup Unsultra. Kemudian menyiapkan peraturan akademik dan dokumen lainnya untuk mendukung penyelenggaraan tridarma perguruan tingga Unsultra.

“Segera lakukan infentarisasi seluruh sumber daya Unsultra bersama yayasan pendidikan tinggi Sultra, untuk merencanakan peningkatan dan pengembangan pendidikan dan Unsultra. Kepada rektor yang baru dilantik, saya mengharapkan agar senantiasa berupaya untuk bekerja sama dengan baik kepada semua pihak, terutama dalam lingkup universitas demi kemajuan civitas akademik,” pungkasnya. (cr5/b/aji)

  • Bagikan

Exit mobile version